Tugas
Menggambar Teknik
Semua ini bermula
berbarengan dengan berakhirnya masa-masa SMA-ku. Entah atas dasar apa, Tuhan
mempertemukanku dengannya. Dan untung saja, aku adalah orang yang mempercayai adanya
takdir Allah. Ketika aku berada di antara dua hati, begitu saja hati ini
memilihnya. Padahal aku sangat tahu, bahwa diriku sama sekali tidak mengenal
dia sebelumnya.
Demi konsisten
pada pilihan hati, aku bertekad untuk melakukan metode “ta’aruf” dengannya. Lalu,
aku mulai memperkenalkan diriku padanya (sebenarnya sih, hanya aku saja yang
mencoba mengenali dirinya, dan dia terus saja menjelaskan tentang dirinya tanpa
memberi kesempatan sedikitpun bagiku untuk memperkenalkan diri). Dari
“ta’arufku” dengannya inilah, entah mengapa aku mulai percaya pada
pepatah-pepatah kuno. Termasuk pepatah “Tak Kenal Maka tak Sayang”. Dari
perasaan yang awal mulanya hanya hampa, kini mulai timbul begitu banyak macam
rasa. Wauww… amazing deh pokoknya..^_^
Seiring bergulirnya
waktu, aku mulai merasa nyaman di sampingnya. Setiap detikku, setiap nafasku
dan setiap jejak langkahku selalu saja bersamanya. Hari-hariku pun dipenuhi
dengan “bunga-bunga” yang karena saking wanginya, hingga membuatku sulit untuk sekedar
bernafas lega. Wajahnya selalu saja hadir dalam benakku. Bayang-bayang
tentangnya selalu saja “menyundel bolongi” setiap malamku, sehingga insomniaku
semakin naik ke level tingkat tinggi tak tertandingi. Oh,, betapa indahnya
perasaan yang melandaku ini. Kembali, pepatah yang lebih kuno merajai
pikiranku, ”Witing Tresno, Jalaran Seko Kulino”. Citcuiit..lebay dikit ah..:-D
Mozaik
Pertama
Hingga pada
akhir kepingan puzzle-ku yang pertama, aku menerima hadiah yang begitu istimewa
darinya. Alangkah bahagiannya daku, memikul dengan bangga abjad A
dipundakku. “Sebagai penghargaan buat semua perjuanganmu untukku selama ini”
ucapnya ketika mempersembahkan itu padaku. Begitu manis senyumnya. Ah…, so
sweeeeeetttt…. Klepek-klepek deh aku dibuatnya. Haha..:-D
Tapi dibalik kisah
indah itu (ehm..ehm..), sebenarnya aku punya satu rahasia besar (wauww..apa
tuuu??). Dan pada kesempatan kali ini, sudah saatnya “Aku Harus Jujur”. Hmm…
PDKT yang selama ini aku lakukan, sebenarnya bukanlah murni hasil perjuanganku
sendiri. Karena sesungguhnya, ada seorang “malaikat comblang” yang selalu siap
sedia membantuku saat aku terjatuh dalam jurang kesalahpahaman tentangnya.
Berkat “malaikat comblang” ini pula, aku mampu melewati serpihan dari mozaik pertamaku
bersamanya dengan begitu indah. So, by this words, I wanna say “syukron and
afwan jiddan” for all about your auxiliaries to me. And I hope, this is
memories still can be a secret between us until the end of our time, forever…
(wkwkwk…janji lho pokoke.. buat yang ngerasa, boleh comment, tp jangan di sini
ya..hahaha.…^_^).
And the finally,
I want to introduce “my soulmate” for you,,,. Taraaaa…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar