PEMBUATAN PANEL PAPERCRETE DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KERTAS KORAN
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Kertas bukanlah barang yang asing lagi di telinga masyarakat luas. Banyaknya pemanfaatan kertas pada kehidupan sehari-hari, tentunya akan menyisakan limbah setelah fungsi kertas tidak termanfaatkan lagi. Pada umumnya, limbah kertas yang ada hanya terbuang tanpa manfaat. Ini disebabkan karena masyarakat belum terlalu memperhatikan seberapa besar dampak limbah kertas terhadap pencemaran lingkungan. Kemungkinan untuk mendaur ulang dan memperdayagunakan limbah kertas juga masih sangat terbatas. Padahal, limbah kertas dapat dimanfaatkan menjadi bahan batu batako dengan metode papercrete. Hal ini sekaligus membantu mengurangi dampak limbah kertas terhadap lingkungan apabila kertas hanya dijadikan sebagai sampah. Untuk menimbulkan kepercayaan dan ketertarikan masyarakat, diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap bahan bangunan menggunakan metode pepercrete. Selain itu, perlu juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat luas.
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Bahan dan Benda Uji
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubuk kertas koran bekas sebagai bahan pengisi, semen portland putih 50 kg/zak sebagai perekat dan bahan tambah gula pasir. Benda uji yang digunakan untuk uji kuat lentur dengan benda uji panel 305 mm x 356 mm x 7 mm, untuk uji kuat tekan dengan benda uji kubus 50 x 50 x 50 mm dan untuk uji serapan air dengan benda uji 100 x 100 x 7 mm. Jumlah dari masing-masing variasi benda uji adalah 3 buah
B. Peralatan
Peralatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah alat penghancur kertas dan pengadukcampuran papercrete dari modifikasi mata bor, cetakan panel dan cetakan kubus, alat Pengempa dengan menggunakan UTM, oven digunakan untuk pengujian awal kandungan air dalanm kertas dan pengujian serapan air, dan mesin uji kuat lentur dan uji tekan, dan alat pendukung lainnya.
C. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Kertas koran yang telah dihancurkan dikeringkan menjadi bubuk kertas dibuat dalam keadaan jenuh air. dengan kadar air sebesar 180%. Gula pasir sebagai bahan tambah dihaluskan untuk kemudian disiapkan sesuai dengan berat yang dibutuhkan untuk setiap adukan. Pemeriksaan bahan penyusun papercrete Pemeriksaan dilakukan pada pemeriksaan air dan semen secara visual, pemeriksaan berat satuan semen dan kertas, dan pemeriksaan kadar air pada bubuk kertas. Tahap perencanaan campuran adukan papercrete Perhitungan proporsi berat campuran, sampai mendapatkan mix design campuran sebelum dipadatkan. Dengan mix design awal dilakukan uji coba pencampuran, untuk mendapatkan metode pencampuran yang menghasilkan homogenitas campuran, dengan mengoreksi fas. Setelah mendapatkan campuran yang homogen, dilakukan uji coba pengempaan, adalah untuk mendapatkan faktor pemadatan yang merupakan perbandingan ketebalan pengisian dengan hasil pengempaan. Dari hasil mix design awal dan uji coba pencampuran dan pengempaan yang dilakukan maka didapat perhitungan bahan (mix design) terkoreksi, berdasarkan perhitungan awal, koreksi fas dari uji coba pencampuran, uji coba pengempaan, koreksi Arief G., Iman S., Kardiyono T., 790 Pemanfaatan Limbah Kertas Koran…berat beton dan faktor keamanan volume campuran.
Berdasarkan mix design akhir dibuat campuran dengan urutan pencampuran dan pengempaan sesuai dengan hasil uji coba. Masukkan campuran pada cetakan benda uji dengan jumlah volume sesuai dengan ketinggian hasil uji coba sebagai faktor pemadatannya. Selanjutnya dilakukan pengempaan menggunakan UTM sebagai alat pengempa, dengan tegangan yang sama untuk perlakuan pengempaan masing-masing benda uji. Setelah pengempaan panel maupun kubus papercrete dikeluarkan dari cetakan dan dilakukan pemeliharaan sampai dengan 28 hari. Pemeliharaan papercrete ini tidak dilakukan perendaman, mengingat bah an kertas sangat menyerap air, dan dikhawatirkan akan merusak ikatan semen dengan kertasnya.
Papercrete terbuat dari bubur kertas, air, dan sejumlah kecil semen. Pada dasarnya, kertas apapun bisa digunakan termasuk koran bekas, buku telepon, dan kardus, namun surat kabar, majalah, dan kertas kantor merupakan bahan yang terbaik untuk papercrete. Batu batako tradisional dibuat dengan sekelompok pasir atau kerikil yang dicampur dengan semen. Karena pasir tidak bisa terus bercampur sendiri, hal itu membutuhkan banyak semen untuk menjaga keutuhannya. Kertas, selain berserat juga saling bercampur sendiri. Oleh karena itu, membutuhkan semen jauh lebih sedikit dan tentunya biaya yang lebih murah.
Berikut adalah beberapa recipies umum membuat empat batu bata, dengan membuat satu bata dari setiap resep untuk menguji itu.
1. 50% pulp kertas basah : tanah yang lembab 30% : pasir kering 10% : 10% Portland semen
2. 60% pulp kertas basah : tanah yang lembab 20% : pasir kering 15% : 15% Portland semen
3. 65% pulp kertas basah : tanah yang lembab 25% : 10% Portland semen
4. 70% pulp kertas basah: tanah yang lembab 15% : 15% Portland semen